Ansory Siregar Desak Pemerintah Tindak Mafia Karantina Hotel
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Anshory Siregar. Foto: Mentari/Man
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Anshory Siregar meminta pemerintah harus segera melakukan penindakan terhadap mafia hotel yang melakukan permainan harga. Pasalnya, ia menerima aspirasi ada warga yang melaporkan hotel yang biaya karantinanya berkali-kali lipat dari biaya menginap biasa.
“Saya mencurigai adanya mafia hotel yang bermain dari kebijakan wajib karantina 10 hari untuk kedatangan pelancong internasional. Aktivifas hotel-hotel ini jelas merugikan rakyat. Harga yang mereka terapkan untuk karantina ini sangat mahal dan tidak masuk akal, bisa mencapai 3 kali lipat. Kami mencurigai ini ada permainan,” ujar Ansory melalui rilis yang diterima Parlementaria, Senin (13/12/2021).
Sebagai contoh, harga paket karantina 10 malam di hotel sekitar Mangga Dua mencapai Rp11 juta per orang. Karena itu, total biaya karantina sepasang orang tua dengan 1 anak di satu kamar hotel mencapai Rp24 juta. Sehingga jika mereka pulang dari Singapura dengan biaya tiket (PP) sebesar Rp10 juta, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai Rp34 juta.
“Ini belum termasuk tes PCR ya. Biayanya kalau sama PCR bisa Rp36-37 juta per keluarga. Jika ini terus dibiarkan, wisatawan akan sulit berkunjung ke negara ini dan pada akhirnya merugikan pemerintah sendiri,” tutur politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Oleh karena itu, pemerintah harus segera melakukan penindakan terhadap mafia hotel yang melakukan permainan harga.
Caranya adalah dengan menyisir hotel-hotel dan mengecek biaya-biaya yang mereka kelurkan. Anshory juga mengusulkan agar pemerintah menetapkan harga maksimal karantina di hotel. “Pemerintah bisa terapkan harga tertinggi karantina di hotel untuk mencegah permainan-permainan pemilik hotel untuk mengeruk keuntungan besar dari kebijakan karantina ini,” tutup Ansory. (rnm/sf)